Kamis, 23 September 2010

Mochamad Ramadhan 8C-Tugas 4A

pak ini tugas kelas 8C Tugas 4 :


                Angkatan perang Jepang mengalami kemunduran dalam berbagai front pertempuran. Untuk menarik simpati rakyat di daerah pendudukan agar membantu Jepang dalam Perang Asia Timur  Rayanya, Jepang mengeluarkan pernyataan tentang “janji kemerdekaan di kemudian hari”. Janji ini kemudian direalisasi Jepang dengan membentuk badan-badan untuk mempelajari, mempersiapkan dan melengkapi kemerdekaan Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari rencana tersebut , maka pada tanggal 5 September 1943. Saiko Shikika (kumaikici Harada) mengeluarkan Osamu Seirei No. 36 dan 37 tentang pembentukan Chuo Sangi In dan Chuo Sangi Kai. Pada Sidang Chuo Sangi In I, tanggal 17 Oktober 1943 dilantik secara resmi, ketua  Cho Sangi In, yakni Soekarno dan dua orang wakil ketua, yakni R.M.A.A. Kusumo Utoyo dan dr. Buntaran Martoatmojo.
                Dari segi perjuangan untuk segera mencapai kemerdekaan, keberadaaan Chuo Sangi In tidak banyakl berarti. Akan tetapi adanya badan itu semakin menambah wawasan dan pengalaman bagi para anggota. Hal ini penting, karena para anggota Chuo Sangi In umumnya adalah pejuang nasionalis yang bercita-cita mencapai kemerdekaan. Jepang benar-benar terancam dalam perangnya melawan sekutu. Untuk semakin menarik simpati bangsa Indonesia agar tetap mendukung Jepang, maka pada tanggal 1 Maret 1945. Kumaikici Harada mengumumkan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan  Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai. Sebagai ketua adalah Dr. Radjiman Widyodiningrat. Wakil-wakil ketua, yakni Icibangase yang sekaligus sebagai kepala sekertariat. Sebagai kepala sekertariat, RP. Suroso dibantu oleh Toyohito Masuda dan MR.AG Pringgodigdo. BPUPKI pada tanggal 28 Mei 1945 diresmikan.
                Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan negara Indonesia. Jika suatu kelak meneguhkan kemerdekaannya, maka bangsa Indonesia sudah harus memiliki dasar negara. Oleh karena itu, BPUPKI merumuskan dasar negara. Pada rapat tanggal 11 Juli 1945, Panitia Perancang UUD secara bulat menerima Piagam Jakarta sebagai Pembukaan UUD

Kamis, 16 September 2010

Lebaran Tahun Ini


Lebaran tahun ini saya ke Surabaya. Saya ke Surabaya pada tanggal 11 September bersama nenek,kakek,ayah,adik, dan ibu. Saya ke Bandara pada pukul 09.00 dan take off pada pukul 12.00.
Kami tiba di Surabaya pada pukul 13.10, perjalanan yang ditempuh selama 1 jam 10 menit. Setelah dari bandara kami langsung ke hotel. Di hotel kami memberaskan barang-barang. Setelah selesai memberaskan barang kami segera ke rumah buyut saya di perumahan Graha Tirta. Ya, buyut saya masih ada dan berumur 89 tahun. Selama lebaran pasti rumah buyut saya  banyak dikunjungi oleh sanak keluarga. Setelah dari rumah buyut, kami segera mencari makan malam. Setelah kenyang kami segera ke hotel untuk istirahat.
Di hari pertama, kami menghabiskan waktu untuk berziarah ke makam-makam sanak saudara kami. Pertama kami ke makam buyut dan paman di Surabaya. Setelah berziarah di Surabaya, kami segera ke Madura. Kakek saya adalah orang Madura, sebenarnya di Madura tidak ada sanak saudara tapi disana ada makam keluarga kakek saya. Selesai berziarah, kami segera mencari makan siang, setelah puas makan. Kami langsung kembali ke hotel untuk beristirahat.
Di hari kedua, kami pergi ke Malang. Kami ke malang bersama saudara-saudara kami, perjalanan ke Malang di tempuh dalam waktu lebih dari 2 jam, padahal Surabaya-Malang sama saja dengan Jakarta-Bogor. Tetapi karena macet yang luar biasa perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh hanya dalam 1 jam menjadi 2 jam karena macet. Ditengah perjalanan kami mampir dulu di Depot HTS, ini seperti tempat pembelian oleh-oleh khas Malang. Setelah puas membeli oleh-oleh, kami melanjutkan perjalanan. Kita sampai di Malang pada pukul 15.15. Kami segera keliling Malang untuk mencari makan, akhirnya kami makan cwi mie, cwi mie adalah makanan mie khas Malang. Walaupun panas, saya tetap lahap untuk makan karena lapar. Setelah kenyang makan, kami segera ke masjid untuk beribadah. Di dekat masjid ada café yang sudah berdiri sejak jajahan Belanda, Café tersebut bernama “Toko Oen” disana masih sangat terlihat bangunan yang kuno, bahkan menunya saja menggunakan 2 bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Belanda. Karena capek kami tidak berlama-lama di café, kami segera pulang. Perjalanan pulang ternyata lebih lama daripada yang saya kira, jalanan sangat macet dan banyak sekali sepeda motor, setelah 3 jam lebih akhirnya kami sampai di hotel dan langsung beristirahat.
Di hari ketiga saya, ayah, dan kakek hanya menghabiskan waktu di hotel sementara nenek, ibu, dan adik saya pergi ke pasar untuk mencari oleh-oleh. Di sore harinya kami dikunjungi oleh sanak keluarga, setelah mengobrol kami, mereka dan nenek, ibu ikut pergi untuk mengunjungi sanak keluarga yang lain. Dan saya,ayah,adik, dan kakek tinggal di hotel. Akhirnya ibu saya dan yang lainnya membawa makanan. Setelah kenyang, saudara kami segera pulang dan kami pun beristirahat.
Di hari keempat, kami hanya berberes-beres karena hari ini kami akan pulang. Pada jam 11.00 kami check out dari hotel dan segera ke rumah buyut untuk berpamitan dan akhirnya kami take off  kembali ke Jakarta.
Disini ada beberapa foto selama saya berada di  Surabaya :


Ini adalah salah satu pemandangan di Jembatan Suramadu

                                          dan yang terakhir, keluarga saya